Rabu, 15 Oktober 2014

Foto-Foto Presentasi







Tugas Pengantar manajemen Umum (PMU) : Multi Level Marketing

TUGAS KELOMPOK
PENGANTAR MANAJEMEN UMUM
Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Pengantar Manajemen Umum.










AnggotaKelompok D      :
1.   Nisa ul’sa’adah ( Notulen)
2.   Melina Rizki ( Pembuat makalah)
3.   Bayu Adi Saputra( pemateri 2)
4.   Murdiyanto( Moderator )
5.   Roby Vernandes( Pemateri 3 )
6.   Geri Darmawan ( pemateri 1)
7.   juandi Silalahi ( pembuat makalah)

Materi                         : Multi Level Marketing (MLM)

STMIK MIC CIKARANG
TAHUN AJARAN 2014/201

PRAKATA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang kasih-Nya ibarat laut tak bertepi dan cinta-Nya ibarat sungai tak berujung. Sholawat beriring salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Baginda Besar Nabi Muhammad SAW, beliaulah sang revolusioner dunia, yang telah merubah zaman gelap  gulita menjadi zaman yang terang benderang ini.
Allhamdulillah, dengan segala kemampuan yang ada, kami selaku tim penyusun telah berhasil menyelesaikan Tugas Makalah Pengantar Manajemen Umum tentang Multi Level Marketing. Beribu terimakasih kami ucapkan kepada Alloh SWT yang telah memudahkan kami dalam menyusun laporan ini. Kepada Bapak Asep Jalaludin, S.T, M.M selaku dosen pembimbing  yang selalu mengarahkan kami sehingga laporan ini bisa kami susun dengan baik. Terimakasih juga kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam memberikan referensi dan rujukan sehingga bisa menjadi pedoman dan tolak  ukur kami dalam menyusun makalah.
Kami berharap makalah ini dapat diterima oleh semua pihak. Semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebaik baiknya. Kami memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kata – kata yang mungkin tidak berkenan di hati pembaca.
Kami  mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun, sehingga kesalahan – kesalah yang terdapat dalam penyusunan makalah ini tidak akan terulang lagi dikemudian hari.
Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb
Cikarang, 20 September 2014


Dosen Pembimbing





Bpk. Asep Jalaludin, S.T, M.M.
Hormat Kami,


ttd


(Tim Penyusun)







DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang
            1.2 Rumusan Masalah
            1.3 Tujuan Penulisan
            1.4 Manfaat Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
            2.1 Devinisi Multi Level Marketing
2.2 Sejarah Multi Level Marketing
2.3 Mekanisme Kerja Multi Level Marketing
2.4 Karakteristik Bisnis Multi Level Marketing
2.5 Alasan Pendistribusian Secara MLM
2.6 Istilah Dalam Dunia MLM
2.7 Sistem Konsep Piramida
2.8 Perbedaan Sistem Konsep Piramida Dengan MLM
BAB III PT K-LINK INDONESIA
            3.1 Tentang K-Link Indonesia
            3.2 Visi & Misi Perusahaan
            3.3 Nilai – Nilai Dasar Perusahaan
            3.4 Filosofi K-Link Indonesia
            3.5 Komitmen K-Link
            3.6 Mengapa Memilih K-Link?
            3.7 Board Of Directur
            3.8 Penghargaan Yang Telah Diterima K-Link
            3.9 Dirrect Selling
            3.1.1 Fatwa Ulama Tentang K-Link
            3.1.2 Jenjang Karir Di K-Link
BAB IV PENUTUP
            4.1 Kesimpulan
            4.2 Saran
BAB V LAMPIRAN
            5.1 Daftar Pustaka
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
       Di Dunia yang serba canggih ini, perkembangan teknologi dan industri semakin meningkat. Tak terkecuali di dunia pemasaran / marketing. Kemajuan dalam dunia pemasaran ini menyeret negara kita Indonesia untuk tidak ketinggalan dengan sistem – sistem management yang berkembang pesat di dunia.

       Pemasaran dalam saat ini ditandai dengan perubahan – perubahan yang sangat penting.Orientasinya tidak lagi untuk menciptakan keuntungan yang sebesar – besarnya, namun melalui menciptakan pelanggan sebanyak mungkin dengan cara meningkatkan kualitas produk agar pelanggan puas (customer satisfaction).

       Pemasaran telah didefinisikan dalam berbagai pengertian.
Menurut Wiliam J. Stanton (Khotijah, 2004 : 11) pemasaran adalah suatu sistim total dalam kegiatan bisnis yang dirancang untuk  merncanakan, menentukan harga,  mempromosikan, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
      
       Segala langkah dan usaha tersebut merupakan suatu proses yang di dalam manajemen pemasaran disebut sebagai suatu proses manajemen pemasaran.
Definisi tersebut menguraikan bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa, dan gagasan dengan tujuan menghasilkan kepuasaan bagi pihak pihak yang terlibat.
      
                   Manajemen pemasaran mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan.
Salah satu sistem manajemen pemasaran adalah Multi Level marketing (MLM) yang saat ini tengah dipergunakan oleh perusahaan tertentu untuk memasarkan produk mereka.
Multi Level Marketing merupakan salah satu  metode cara penjualan . di Indonesia juga telah menjamur beberapa perusahaan yang menggunakan sistem pemasaran Multi Level Marketing. Diantarnya yaitu perusahaan K-Link, Sophie Martin, dan masih banyak lagi.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu perusahaan yang menggunakan sistem Multi Level Marketing, yaitu adalah perusahaan K-link, yang memasarkan berbagai jenis produk obat – obatan, kebutuhan rumah, serta suplemen tubuh.
                          Multi level marketing yang baik biasanya tergabung dalam APLI ( Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Setiap perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI diteliti dahulu, apakah perusahaan tersebut layak untuk bergabung sesuai dengan standar dan prosedur APLI

  1.2 RUMUSAN MASALAH
                          Berdasarkan paparan diatas, maka penyusun menentukan rumusan masalah sebagai berikut ini :
1  Apakah metode pamasaran Multi Level Marketing  dapat diterapkan oleh perusahaan yang ada di Indonesia?
2  Bagaimana sistem manajemen perusahaan Multi Level marketing (MLM) yang dianut oleh perusahaan K-Link?



1.3  TUJUAN PENULISAN
                        Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang Manajemen perusahaan yang menganut sistem Multi Level Marketing.
                   


1.4 MANFAAT PENULISAN
                        Adapun berbagai manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah :
Bagi mahasiswa, makalah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan  meningkatkan kreativitas dalam pembuatan makalah, serta dapat menambah wawasan mengenai seluk beluk perusahaan yang menganut sistem Multi Level Marketing (MLM)





















BAB II
KAJIAN TEORI

2.1    DEFINISI MULTI LEVEL MARKETING
Selain Multi level marketing sebenarnya masih ada salah satu sistem pemasaran yaitu Single Level marketing (Pemasaran Satu Tingkat). Yang maksudnya adalah metode metode pemasaran barang atau jasa dari sistem penjualanlangsung melalui program pemasaran berbentuk satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan
 barang atau jasa yang dilakukannya sendiri.Namun dalam makalah ini yang akan kami kaji adalah perusahaan yang menganut sistem Multi Level Marketing.

Multi Level Marketing ( Pemasaran Multi Tingkat ), yang maksudnya
adalah metode pemasaran barang atau jasa dari sistem penjualan langsung melalui program pemasaran yang terbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitrra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang atau jasa yang dilakukannya sendiri dan dari anggota jaringan di dalam kelompoknya.

Menurut MLM Leaders ( 2007, p. 20 ), Multi Level Marketing
( MLM ) adalah metode pendistribusian barang atau jasa dengan sistem
penjualan langsung melalui program pemasaran berbentuk jaringan. 
Dimana para distributornya akan mendapatkan pendapatan dari penjualan langsung
yang dilakukan sendiri dan pendapatan dari total omzet jaringan atau kelompok dari organisasi yang telah dibangunnya.

Menurut Odop ( 2007, p. 20 ), Multi Level Marketing atau yang sering
disingkat MLM merupakan sebuah cara memasarkan produk dari produsen ke customer melalui agen atau distributor tunggal mandiri. Agen yang mandiri ini mendapatkan kompensasi bonus  yang diberikan oleh perusahaan atas jasanya menjual dan memperkenalkan produk mereka.

Sedangkan menurut Poe ( 2000, p. 3 ), pemasaran sistem jaringan
( MLM ) adalah suatu sistem yang memungkinkan para wiraniaga bekerja dari
rumah, merekrut wiraniaga lain, dan memperoleh komisi dari hasil penjualan yang dilakukan wiraniaga yang telah direkrutnya ( dan juga dari wiraniaga
yang kemudian direkrut oleh wiraniaga yang baru direkrut tadi dan
seterusnya).






2.2 SEJARAH MULTI LEVEL MARKETING
Menurut Nayasi ( 2008 ), Multi Level Marketing ( MLM ) ditemukanoleh dua 
orang profesor pemasaran dari Chicago pada tahun 1940-an. 
Produk pertama yang dijual adalah vitamin dan makanan tambahan Nutrilite.

Saat itu Nutrilite Products Inc merupakan salah satu perusahaan di Amerika yang dikenal telah menggunakan metode penjualan secara bertingkat.
Dengan modal awal yang relatif tidak besar, seorang tenaga penjual bisa mendapatkan penghasilan melalui dua cara. Pertama, keuntungan diperoleh dari setiap program makanan tambahan yang berhasil dijual kekonsumen.
Kedua, dalam bentuk potongan harga dari jumlah produk yang berhasil dijual oleh distributor yang direkrut dan dilatih oleh seorang tenaga penjual dari perusahaan.

Rancangan penjualan perusahaan itu menarik perhatian Rich De Vos
dan Jay Van Andel pemuda dari Michigan ini kemudian memutuskan bergabung sebagai tenaga penjual.  Hasilnya, dalam kurun waktu sembilan tahun mereka tidak hanya menikmati keuntungan dari menjual produk Nutrilite, tapi yang paling melekat dalam benak mereka adalah kehebatan konsep penjualannya.  Suatu konsep yang merupakan dasar dari terbentuknya Amway Corporation di kemudian hari.

Pada pertengahan tahun 1950, organisasi dalam perusahaan Nutrilite mengalami guncangan. Momentum ini merupakan awal berdirinya Amway pada tahun 1959. Amway didirikan oleh Rich De Vos dan Jay Van Andel, berdasarkan suatu keyakinan, bahwa kesuksesan memasarkan suatu produk adalah menjualnya            secara            langsung          kepada pelanggan.

Berdasarkan pengalaman berharga yang diperoleh dari Nutrilite, 
mereka memulai usaha yang sederhana dengan menempati sebuah gudang di kota
 Michigan Dengan produk awal  LOC ( Liquid Organic Cleaner ), 
suatu cairan pembersih biodegradable yang aman untuk lingkungan. 
Usaha ini kemudian berkembang menjadi Amway Corporation, sebuah perusahaan yang 
berskala internasional di 80 negara dan teritori.

MLM sendiri mulai tumbuh di luar Amerika Serikat pada tahun 1960-an. 
Dan dalam waktu singkat, berkembang pesat sebagai bagian yang terpenting dari industri penjualan langsung. 
Selama puluhan tahun MLM terbukti merupakan cara yang sangat sukses 
memberikan  penghasilan yang layak kepada pelanggan secara langsung. 
Kesuksesan ini terlihat nyata ketika pada tahun 1972 Amway membeli Nutrilite Inc 

2.3 Mekanisme Kerja MLM
Pengembangan MLM dimulai dengan pembentukan organisasi  penjualan sendiri. Tindakan pertama yang dilakukan seorang calon anggota adalah memperoleh seorang sponsor. Sponsor berasal dari distributor yang sudah ada atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan untuk mensponsori setelah calon  anggota menghubungi calon anggota itu secara langsung. Seandainya calon anggota langsung  disponsori oleh perusahaan pada  permulaannya.









Perusahaan terikat kontrak untuk memasok barang dan membayar komisi penjualan serta memberikan pelayanan.  Lazimnya perusahaan memberikan kartu tanda  anggota agar distributor dapat membeli produk dari perusahaan MLM untuk dijual kepada pelanggan atau untuk dipergunakan  sendiri. Setiap distributor harus berlatih dahulu sebelum  distributor diijinkan untuk turut   menjual.
Mengecerkan produk merupakan langkah pertama menuju pendapatan tambahan.
Perbedaan harga eceran dan harga grosir merupakan penghasilan distributor. Tanggung
jawab distributor adalah membayar produk saat memesan, dan mengambil produk –produk tersebut  dari  sponsornya. Sponsor akan memasok distributor secara langsung dengan  semua produk dan peralatan rnenjual. Sponsor   menerima produk tersebut dari sponsornya, demikian seterusnya,
Seorang distributor dengan volume bisnis yang telah ditentukan akan dapat
memesan produk- produk langsung dari perusahaan yang bersangkutan.  Makin besar
volume maka mak in besar pula potongan harga. Jika telah dicapai potongan harga
maksimum, maka distributor dapat memperoleh bonus ekstra dari perusahaan yang
bersangkutan.  Agar penghasilan distributor berlipat ganda maka dikembangkan jaringan
penjual


  Jaringan penjualan yang dibentuk dapat berwujud berbagai tingkatan distributor (bertingkat satu, dua , tiga, dan seterusnya), yang digambarkan sebagai berikut .












Tingkatan distributor akan mempengaruhi perhitungan penghasilan. Oleh karena  itu organisasi dari penjualan harus  dapat dikendalikan oleh distributor. Semakin  banyak anggota  pada setiap tingkatan,  maka lebih   banyak waktu dan perhatian yang dilimpahkan untuk melakukan pemantauan dan  pengendalian.

2.4  KARAKTERISTIK BISNIS MLM
Menurut MLM Leaders ( 2007, p. 4 ), beberapa karakteristik dari bisnis MLM :
1. Modal Rendah
Modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis MLM tidaklah tinggi,
   hanya berkisar pada puluhan ribu rupiah. Rendahnya modal awal ini disebabkan karena :

a.       Sebagai distributor / agen, perusahaan MLM tidak harus menyediakan tempat seperti ketika membuka toko atau kantor,
untuk jenis usaha lainya.  Seseorang bisa menggunakan rumah sebagai tempat usaha. Bahkan, ada perusahaan MLM yang menyediakan tempat / kantor sebagai pusat  kegiatan para agen /distributornya.

b.      Sebagai distributor / agen tidak perlu memiliki persediaan / stok barang yang 
banyak cukup hanya sebagai contoh produk saja. Kalaupun ingin memiliki persediaan produk, persediaan itu hanya bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan transaksi.
Ketika terjadi transaksi di rumah konsumen atau prospek, tidak perlu membuang waktu untuk perjalanan pulang pergi dari rumah konsumen ke kantor  perwakilan perusahaan hanya untuk membeli satu atau dua produk.  Persediaan atau stok barang yang besar dilakukan oleh pihak perusahaan, ataupun pihak yang telah ditunjuk oleh perusahaan sebagai perwakilan di wilayah 
tersebut.Hal inilah yang membuat distributor / agen sebuah perusahaan
MLM tidak membutuhkan modal yang besar.



c. Sebagai distributor / agen tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggaji manajemen. Perusahaan MLM    biasanya telah menyiapkan manajemen untuk menangani bidang administrasi serta seluruh kegiatan operasional lainnya. 
Dengan demikian, para distributor / agen cukup hanya memfokuskan diri pada
bidang pemasaran dan pembentukan jaringan rekan kerja ( networking ).
Selain itu, modal awal yang dikeluarkan sebenarnya hanya digunakan untuk mengganti biaya cetak dari:
1.      Lembaran brosur yang mengulas tentang profil perusahaan
2.      Lembaran brosur yang berisi keterangan mengenai produk -produk yang dimiliki perusahaan Lembaran informasi yang berisi rencana bisnis perusahaan.
Informasi yang diberikan meliputi jumlah pendapatan yang
bisa diterima, cara memperoleh pendapatan yang lebih besar
lagi, serta langkah-langkah, atau persyaratan yang harus
dipenuhi baik dalam volume penjualan maupun banyaknya
jumlah rekan kerja yang berhasil dibentuk.

2. Pengarahan dan Bimbingan
    Bisnis MLM menjadi sebuah bisnis dambaan. Setiap orang yang ingin 
memiliki sebuah bisnis pasti menginginkan adanya bimbingan dari seseorang 
yang lebih memiliki pengalaman dalam bisnis, atau usaha tersebut. 
Dalam bisnis MLM, setiap orang akan mendapatkan bimbingan yang berasal 
dari upline dan support system. Tidak adanya pengarahan  dan bimbingan akan 
mempersulit,bahkan menghambat seseorang dalam membangun  sebuah bisnis.

3 . Resiko kecil
Bisnis MLM memiliki resiko yang sangat kecil, bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada.  Kecilnya resiko dalam bisnis ini disebabkan oleh :
a. Modal usaha yang kecil. Ketika terjadi sesuatu yang sangat
buruk, dan seseorang harus berhenti menjalankan bisnis ini,
orang itu tidak akan kehilangan modal atau uang dalam
jumlah besar. Bandingkan dengan kerugian yang dialam ketika seseorang berhenti menjalankan bisnis lain yang dibuka dan dijalankan sendiri.

b. Sistem transaksi cash and carry. Semua pembayaran
dilakukan secara tunai oleh setiap rekan kerja. Hal ini
membuat seseorang yang menjalankan bisnis ini tidak
memiliki piutang tak tertagih, seperti yang biasanya ada pada
bidang bisnis lainnya.

c. Tanggung jawab terpisah. Masing-masing orang memiliki
tanggung jawab dan kewajiban sendiri-sendiri.


4. Pendapatan tidak terbatas / besar.
Bisnis jaringan adalah sebuah bisnis yang memiliki potensi
pendapatan yang sangat besar, bahkan bisa dikatakan tidak terbatas.
Hal ini disebabkan karena dalam jaringan bisnis seseorang tidak ada
pembatasan jumlah rekan kerja yang boleh dimiliki.





5. Perluasan wilayah / ekspansi usaha
Ekspansi usaha adalah salah satu cara untuk memperbesar
pendapatan dan juga memperkecil resiko kehilangan pendapatan.
Perluasan wilayah menjadi satu hal yang penting untuk dilakukan karena kita 
tidak pernah tahu kapan akan terjadi sesuatu pada salah satu wilayah usaha kita. 
Hal-hal yang bisa terjadi pada sebuah wilayah:
a. Bencana alam
b. Kerusuhan
c. Keadaan ekonomi yang memburuk
d. Perubahan kebijakan
e. Kestabilan keamanan dan politik satu wilayah yang bisaberubah 
sewaktu-waktu

Kemudahan dalam melakukan perluasan wilayah bisnis MLM disebabkan oleh:
1. Kegiatan bisnis MLM tidak membutuhkan tempat, atau outlet
khusus. Kegiatan dari bisnis ini bisa dilakukan dimana saja, bahkan di rumah sekalipun.
2. Perluasan wilayah bisnis tidak membutuhkan persediaan barang
yang terlalu banyak.
3. Perluasan wilayah bisnis tidak membutuhkan pengurusan ijin
untuk menjalankan usaha.
4. Distributor       MLM   tidak    membutuhkan karyawan         untuk
menjalankan usahanya.
5. Rekan kerja yang dibutuhkan pada suatu wilayah baru bisa
dibentuk dari siapapun, bahkan orang yang baru dikenal di
wilayah tersebut.

2.5 Alasan Pendistribusian Secara MLM
Menurut Prana ( 2007 ), ada beberapa alasan mengapa perusahaan
memilih MLM untuk mendistribusikan produknya, diantaranya :
1. Biaya overhead distribusi yang rendah
Typical distribusi melalui retail melibatkan serangkaian regional,
negara, kota, dan retailer lokal untuk mendistribusikan barang -barang. Masing -masing perlu mendapatkan keuntungan dan melakukan mark up harga dari barang.

Jalur distribusi non MLM :

Manufacturer -> transporter -> wholesaler -> retailer > advertisers-> customers

Jalur distribusi MLM :

Manufacturer -> representative -> customer


2. Tim sales dan marketing yang termotivasi
Ada banyak sekali produk yang membanjiri pasaran. Dibutuhkan dana marketing yang besar untuk bisa memperoleh tempat dicustomer. 
Dengan menggunakan konsep MLM, maka peranan marketing dilakukan oleh  customer. Selain itu banyak produk yang membutuhkan penjelasan yang  rinci dibandingkan dengan yang dapat dilakukan pada iklan TV selama 30 detik
2.6 Istilah dalam Dunia MLM
Berikut ini isitilah-istilah yang sering digunakan dalam bisnis Multi Level Marketing

A. Upline
Menurut MLM Leaders ( 2007, p. 7 ), Upline, yaitu rekan kerja 
yang telah mengajak seseorang untuk menekuni usaha MLM. Dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki, mereka dapat mengarahkan, membimbing, serta mendampingi seseorang saat menjalankan bisnis ini.

B. Downline
Menurut MLM Leaders ( 2007, p. 196 ), Downline adalah semua jaringan di bawah upline. Ini termasuk orang yang upline sponsori
sendiri dan orang yang disponsori.

C. Crossline / Sideline
Menurut Supiansyah ( 2007 ), Crossline atau sideline adalah apabila
antara mitra yang satu dengan mitra yang lain tidak berada dalam
satu garis jaringan ( network family ) atau dengan kata lain berada di
luar jaringannya.
D. Support System
Menurut MLM Leaders ( 2007, p. 7 ), Support system adalah sebuah
organisasi yang menyediakan berbagai sistem pendidikan untuk
distributor dalam sebuah MLM. Biasanya perusahaan MLM hanya
menyediakan produk atau jasa yang akan dipasarkan dan juga bonus
yang akan dibayarkankepada distributor. Support system yang
menyediakan pendidikan dan alat penunjang yang memudahkan
distributor dalam menjalankan bisnis MLM-nya.

2.7 Sistem Konsep Piramida
Menurut MLM Leaders ( 2007, p. 201 ), Sistem konsep piramida
adalah suatu sistem yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan yang besar dengan sedikit usaha. Sistem semacam ini sudah ada
di Taiwan, AS, Malaysia dan di negara-negara lain, tetapi karena banyaknya
pengaduan dari para distributornya maka saat ini sistem ini diawasi secara
ketat oleh pemerintah  karena dianggap merugikan dan meresahkan masyarakat luas. Dan saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan sistem konsep  piramida ini tutup.
Dengan sistem konsep piramida, keuntungan dari seorang
Anggota biasanya murni diperoleh dari hasil merekrut anggota lain.
Jika anggota tidak melakukan perekrutan, maka dapat dipastikan bahwa dia 
tidak akan  mendapat keuntungan.
Kebanyakan bisnis MLM dengan sistem konsep  piramida tidak
menjual produk, tetapi ada beberapa yang menggunakan produk hanya
sebagai kedok saja. Anggota yang berada pada tingkat bawah atau dekat
dengan tingkat paling bawah sudah dapat dipastikan akan merugi

2.8  Perbedaan Sistem Konsep Piramida dengan MLM
Multi Level Marketing ( MLM ) memiliki struktur mirip dengan sistem konsep piramida dimana seseorang anggota berusaha merekrut orang lain untuk menjadi anggota. Perbedaannya, pada MLM ada produk yang diperjual belikan.Keuntungan didapatkan jika seseorang anggota atau downlinnya melakukan penjualan produk. Artinya, walaupun anggota berada pada tingkat paling bawah, potensi untuk mendapatkan keuntungan masih terbuka. Priyadi ( 2006 ).
Menurut Pranadjaja ( 2005 ), Perbedaan sistem konsep piramida
dengan sistem konsep MLM yang murni :
1. Bisnis MLM yang benar mempunyai produk yang akan dibeli
customer bahkan oleh mereka yang memilih tidak bergabung ke perusahaan MLM tersebut.

2. Sistem konsep piramida biasanya memberlakukan biaya registrasi
yang tinggi untuk menjadi sumber bonus utama bagi upline. MLM
yang legal hanya mempunyai biaya registrasi yang rendah untuk
starter kit, manual.

3. Sistem konsep piramida memberikan janji - janji penghasilan yang
tidak masuk akal. MLM yang benar akan menyatakan bahwa
seseorang membangun penghasilan berdasarkan kerja keras dan
dedikasi.
4. Jika perusahaan mempunyai produk dan jasa yang bagus dan
bonus berasal dari pembelian produk dan jasa tersebut ( baik itu
dari pembelian berulang atau penjualan ke customer baru ), maka
sistem tersebut bukan menggunakan sistem konsep piramida











BAB III
PT. K-LINK INDONESIA

3.1 TENTANG K-LINK INDONESIA
K-Link merupakan salah satu perusahaan penjualan langsung terkemuka di Indonesia. Pusat stocklist dapat ditemukan hampir di setiap kota besar dan kota-kota di seluruh negeri ini, seiring dengan adanya pembukaan gerai-gerai baru secara terus menerus.
Produk-produk K-Link terdiri dari produk-produk suplemen kesehatan, kecantikan, perawatan tubuh, UIE, serta perawatan mobil dan rumah yang mencakup produk-produk yang sudah cukup dikenal seperti K-Liquid Chlorophyll, K-OmegaSqua dan K-Ayurveda.
Didirikan pada bulan Mei 2002, K-Link Indonesia telah menerima banyak penghargaan yang membuktikan bahwa orang-orang, produk dan bisnis K-Link merupakan yang terbaik di industri ini. Dengan dilandasi oleh nilai-nilai utama serta fokus pada misi dan visi K-Link, bagian dari cetak biru kesuksesan K-Link mempunyai slogan, 'Unity is Power'. K-Link percaya kesuksesan dapat dicapai melalui kerja sama tim yang kuat, dan budaya inilah yang selalu K-Link upayakan untuk tumbuh dalam Perusahaan K-Link.
Dengan lebih dari 2,4 juta anggota, disinilah tempat orang-orang menawarkan beragam perspektif, berbagi ide, pengetahuan dan pemahaman yang dapat berfungsi untuk meningkatkan kemampuan masing-masing individu. Ini adalah kunci untuk memastikan K-Link Indonesia terus tumbuh dan berkembang, dengan tujuan menjadi perusahaan Multi Level Marketing yang paling dominan di negeri ini.
K-Link Indonesia didedikasikan untuk memenuhi tantangan yang akan muncul seiring dengan masyarakat dan bisnis yang terus berkembang, dan K-Link yakin dan bersemangat karena K-Link terus mengembangkan produk, yang K-Link percaya akan menjadi patokan dalam kualitas produk dan peluang bisnis baik secara nasional maupun global di masa yang akan datang.





 

 

 

3.2 VISI PERUSAHAAN

PT K-Link Indonesia mempunyai visi sebagai berikut
Untuk menjadi perusahaan MLM terkemuka di Indonesia dengan jutaan distributor yang tersebar di berbagai daerah, pulau-pulau dan provinsi di seluruh kepulauan yang luas ini, mencetak ribuan pemasar-pemasar MLM yang memiliki penghasilan di atas rata-rata penghasilan kalangan menengah di Indonesia”.

   MISI PERUSAHAAN
Untuk memasarkan produk makanan dan minuman kesehatan, produk penunjang dan perawatan kesehatan yang berkualitas dan teruji khasiatnya, dengan harga yang dapat dijangkau bagi masyarakat luas. K-Link menawarkan konsep bisnis multi level marketing yang dapat dijalankan oleh setiap orang dari beragam latar belakang sosial dan pendidikan.

3.3 NILAI – NILAI DASAR PERUSAHAAN

                Perusahaan K-Link Indonesia memiliki nilai – nilai dasar sebagai berikut :
  • Produk yang berkualitas dan teruji
  • Marketing plan yang adil, mudah dicapai dan pemasaran direct selling murni bersertifikasi syariah
  • Manajemen dan pemegang saham yang berpengalaman di bisnis MLM dan memiliki reputasi yang baik
  • K-System, Sistem Pendukung tunggal yang mengembangkan semua pelatihan dan modul untuk menunjang kelajuan bisnis para usahawan K-Link.

3.4 FILOSOFI K-LINK

K-Link memberikan produk makanan dan minuman kesehatan serta penunjang kesehatan sebagai solusi lengkap bagi gaya hidup sehat dan mewah, sekaligus memperkaya masyarakat dengan pengetahuan, keterampilan dan pelatihan untuk menjadi penjual langsung yang sangat terampil.

3.5 KOMITMEN K-LINK

Sebagai perusahaan multi level marketing yang bersertifikasi syariah, K-Link memastikan impian setiap distributor dapat dicapai melalui marketing plan yang adil, mudah dicapai serta produk yang mudah dipasarkan, dilatih oleh para pakar yang berpengalaman.

3.6 MENGAPA MEMILIH K-LINK

K-Link saat ini telah menjadi salah satu penjual langsung terbesar di Indonesia, sehingga dengan menjadi distributor K-Link berarti anda menjual merek nasional yang mapan dan terpercaya di seluruh negeri ini. Pengalaman K-Link dalam industri penjualan langsung memberikan jaminan bahwa K-Link adalah pilihan yang tepat.Setiap anggota memiliki upline yang akan memberikan pendampingan, pelatihan dan mendukung setiap langkah anda menuju sukses dengan K-Link.Modul pelatihan standar dijelaskan secara sederhana, mudah dipelajari dan dimengerti, serta mudah dilakukan dan diajarkan

3.7 BOARD OF DIRECTOR
Gambar di atas adalah pimpinan tertinggi K-Link Internasional.
     Nomor 1:  Groum Managing Director : Dato' Dr Darren Goh
     Nomor 2:  Group Executive Director : Dato' Lawrence Yap
     Nomor 3:  Group Finance Director : Dato K.K. Khor
     Nomor 4: Group General Director & President Director K-Link Indonesia : Dato' Dr. H. MD   Radzi Saleh
 
1.      Presiden Direktur PT. K-Link Indonesia (Dato' DR. H. Md. Radzi Saleh)
      Sebagai Presiden Direktur dari K-Link Indonesia yang     berdiri pada Mei 2002, Dato' DR. H. Md. Radzi Saleh mengawasi kegiatan operasional harian perusahaan.
 Bapak Radzi mendapatkan peran tersebut dari K-Link International Group Managing Director - Dato' DR. Darren.
Pesan Dato' Darren cukup singkat; pergi ke Indonesia dan membangun merek K-Link di sana. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan tempat bagi budaya yang sangat beragam. Menemukan cara untuk menaklukkan tempat yang luas ini tentulah tidak mudah. Bapak Radzi, yang memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun dalam industri penjualan langsung, mengatur tugasnya. Dengan kemampuan manajemen sumber daya manusia yang luar biasa, keyakinan tak terkalahkan dan antusiasme, serta mata yang jeli untuk hal-hal detail dan pandangan visionernya, beliau telah membantu K-Link Indonesia tumbuh menjadi salah satu perusahaan multi level marketing terbesar di Indonesia. Kemampuannya mendorong pengusaha di seluruh negeri ini tercermin dalam pertumbuhan angka penjualan perusahaan.
Visi Bapak Radzi dalam menciptakan komunitas K-Link yang penuh kasih dan kepedulian, didukung oleh pelaksanaan program-program CSR perusahaan
Visi Bapak Radzi dalam menciptakan komunitas K-Link yang penuh kasih dan kepedulian, didukung oleh pelaksanaan program-program CSR perusahaan, telah membantu meningkatkan kehidupan masyarakat yang tak terhitung jumlahnya di seluruh Indonesia. Selain itu, ia juga menulis buku ‘Breaking Fee’, yang sangat memotivasi dan inspiratif, serta harus dimiliki semua pengusaha pemula.
Melihat jauh ke depan, Bapak Radzi mempredikisi bintang K-Link Indonesia akun terus bertambah, ia menambahkan, “Dengan produk-produk yang lebih inovatif, berkualitas tinggi yang ditambahkan ke dalam katalog Kami, pasar Kami akan terus bertambah luas di seluruh negeri ini. Sebagai perusahaan Kami secara aktif memantau bagaimana masyarakat berubah, yang selalu membuat Kami selangkah lebih maju. Dengan akses ke sarana informasi yang tersedia dari begitu banyak sumber, baik tatap muka maupun online adalah penting bahwa K-Link menawarkan metode up-to-date yang terbaru, untuk melayani semua member Kami secara lebih cepat dan efisien. Bisnis, seperti kehidupan, selalu berkembang, dan ini adalah saat yang menyenangkan untuk diri Saya sendiri dan semua orang yang terhubung ke K-Link Indonesia seiring dengan langkah Kami untuk mulai menetapkan standar bagi industri MLM di Indonesia.
2.      General Manager PT. K-Link Indonesia (Ir. Djoko Komara)
Ir. Djoko Komara bergabung di K-Link Indonesia pada bulan Januari 2004 sebagai Senior Marketing Manager. Setelah menunjukkan kemampuan luar biasa di bidang ini, beliau diberikan posisi General Manager yang dia pegang saat ini.
Sebagai orang yang bertanggung jawab atas pemasaran dan operasional; Bapak Djoko bekerja sama dengan Presiden Direktur K-Link Indonesia Dato' DR. H. Md. Radzi Saleh dan semua pemimpin afiliasi K-Link Indonesia untuk mendorong kinerja bisnis dan pertumbuhan strategis secara terus menerus di wilayah Indonesia.
Pengetahuan yang luar biasa dalam industri penjualan langsung, khususnya di kawasan ASEAN dan karakter yang mengagumkan adalah dua alasan mengapa Bapak Djoko memenangkan pemilihan sebagai ketua APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Dalam perannya ini, beliau telah berhasil mendorong Pemerintah untuk mengesahkan UU Perdagangan tahun 2014 pada tanggal 11 Februari 2014, dimana pemerintah mengakui dan melindungi industri MLM/DS (Multi Level Marketing/Direct Selling) sementara skema piramida dilarang. Melalui UU ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat melihat perbedaan antara MLM/DS yang benar dan Money Game yang berkedok MLM. Tidak hanya itu, terobosan lain yang dilakukannya adalah merubah dan membenahi AD/ART APLI.
Dalam perannya ini, beliau telah berhasil mendorong Pemerintah untuk mengesahkan UU Perdagangan tahun 2014 pada tanggal 11 Februari 2014, dimana pemerintah mengakui dan melindungi industri MLM/DS (Multi Level Marketing/Direct Selling)
Beliau juga memegang peran sebagai ketua Klub Golf K-Link, yang merupakan aspek penting dari program CSR perusahaan dimana beberapa acara penggalangan dana diselenggarakan oleh klub ini setiap tahunnya

3.8 PENGHARGAAN YANG DITERIMA K-LINK

K-Link Internasional telah mendapatkan berbgai macam penghargaan selama ini, yaitu
  • Figures of 2006 Direct Selling Industry in Asia Pasific Region
  • Winner of "Best Global Network Company" By ZGlobal Bussiness Magazine
  • Bussiness of The Year Award of 2005 Multilevel marketing Company of the year
  • The best market development company in asia pasific
  • Top Ten Direct selling Company In asia Pasific
  • 4th Asia PasificInternational Honesty Enterprise Keris Award 2005 by Global Bussiness Magazine
  • Received by Recognition by the wood Vinegar Energy Research Asociation, Japan
  • Winner of Best Brand Award 2004/2005by best brand council Malaysia
  • From Asia Pasific Direct Selling Forum:
    • Executive Member of The world Direct selling Promotion Association
    • 2009 Most valuable direct selling brand
3.9 DIRRECT SELLING
Penjualan langsung merupakan metode penjualan di mana produk dipasarkan    langsung ke konsumen, menghilangkan kebutuhan untuk grosir, pengiklan dan pengecer. Penjualan langsung dapat dilakukan satu-satu, dalam sebuah kelompok atau format partai, atau bahkan secara online.
Di K-Link, fokus pada bagian "langsung" dari penjualan langsung juga mengacu pada komponen pribadi dari saluran penjualan tersebut; ini tentang membangun hubungan dengan orang-orang, dan mempererat hubungan masyarakat dengan menawarkan pelayanan terbaik dan perhatian secara pribadi.

·         Manfaat dari Penjualan Langsung
Apa yang membuat penjualan langsung merupakan pilihan karier yang menarik adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Mereka yang terlibat dalam penjualan langsung adalah kontraktor independen yang menentukan sendiri berapa banyak waktu dan energi yang mereka investasikan dalam bisnis mereka.
Seorang Pemilik Bisnis Independen merupakan bos dari dirinya sendiri
Mereka mengatur jam kerja mereka sendiri, dan menentukan serta mengontrol keseimbangan kehidupan kerja-keluarga mereka. Seorang Pemilik Bisnis Independen merupakan bos dari dirinya sendiri. Penjualan langsung juga merupakan cara untuk memiliki bisnis dengan investasi modal yang minimal. Dan berikut ini adalah sekema alur penjualan dirrect selling / MLM.
    











  1. Setiap orang akan mendapat keuntungan dari aktifitas jual beli yang dilakukannya. Jika dia ingin mendapatkan bonus yang lebih besar, maka dia bisa membangun organisasi yang lebih besar pula.
  2. Mereka yang ada di bawah, tetapi bisa membangun organisasi yang lebih besar daripada yang mengajaknya, maka yang bersangkutan memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada orang yang mengajaknya di atas.
  3. Jika pada periode tertentu seorang mitra tidak melakukan pembelian produk, maka dia tidak akan mendapatkan keuntungan walau pun jalur dibawahnya menghasilkan omzet yang tidak terhingga.
  4. Setiap orang yang bergabung dengan bisnis MLM dan ingin mendapatkan bonus yang lebih besar, maka dia harus berperan sebagai seller atau end-user dengan membeli sejumlah produk yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus,dan dia juga harus mensponsori orang lain agar terbentuk organisasi bisnis yang bisa menghasilkan omzet.
Apakah dalam sistem di atas berlaku konsep Piramid yang memiliki pengertian bahwa yang atas akan selalu lebih untung ketimbang yang di bawah ? Jawabannya adalah “tidak” karena jika mitra yang ada di bawah bisa membangun organisasi yang lebih besar, maka dia akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada orang yang mengajaknya yang ada di atas.
3.1.1 FATWA ULAMA TENTANG MLM

Sistem pemasaran berjenjang atau Multi Level Marketing (MLM) sedang menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. Bicara tentang network marketing, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) telah mengeluarkan fatwa tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS).
Bisnis MLM merupakan salah satu bisnis modern yang tidak ada di zaman Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itulah terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai hukum bisnis MLM. Ada yang menghalalkan, ada yang mengharamkan MLM secara keseluruhan. Ada juga pendapat yang mengatakan halal atau haram, bergantung pada sistem yang diterapkan dalam MLM tersebut.
Pendapat ketiga ini sepertinya pendapat yang lebih tepat, karena dalam prakteknya dari sekitar 600 perusahaan MLM yang terdapat di Indonesia, masing-masing menerapkan sistem yang berbeda. Ada sistem binary, breakaway, unilevel, viral marketing, skema ponzi, dan sebagainya. Dari seluruh MLM yang ada, 66 di antaranya sudah resmi terdaftar di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Dari jumlah tersebut hanya 6 yang sudah mendapat Sertifikat Syariah dari MUI, satu di antaranya adalah K-LINK.
Perbedaan pendapat mengenai hukum MLM ini semakin tajam dengan adanya kerancuan istilah antara MLM dengan money game di kalangan masyarakat. Pemasaran berjenjang pada hakikatnya adalah sebuah sistem distribusi barang. Banyaknya bonus didapat dari omset penjualan yang didistribusikan melalui jaringannya. Dr. Setiawan Budi Utomo dalam tulisannya di laman dakwatuna.com menyatakan :

The Islamic Food and Nutrition of America (IFANCA) telah mengeluarkan edaran tentang produk MLM halal dan dibenarkan oleh agama yang ditandatangani langsung oleh Presiden IFANCA M. Munir Chaudry, Ph.D. IFANCA mengingatkan untuk meneliti kehalalan suatu bisnis MLM sebelum bergabung atau menggunakannya dengan mengkaji aspek :

1. Marketing Plan . Adakah unsur skema piramida? Unsur piramida memungkinkan distributor yang lebih dulu bergabung selalu diuntungkan dengan mengurangi hak distributor di bawahnya sehingga merugikan downline dan hukumnya haram.

2. Track Record. Apakah perusahaan MLM tersebut memiliki track record positif atau tiba-tiba muncul, terutama jika mengundang banyak kontroversi.

3. Produk. Apakah produknya mengandung zat-zat haram? Apakah mendapatkan jaminan untuk ditukar apabila produk cacat produksi.

4. Investasi Berlebihan . Apabila perusahaan menekankan target penghimpunan dana dan menganggap bahwa produk tidak penting atau hanya sebagai kedok, terutama jika modal awal seperti uang pendaftarannya cukup besar. Ini patut dicurigai sebagai arisan berantai (money game) yang menyerupai judi.

5. Sistem Kerja. Telitilah skema kerja sebagai distributor terutama jika perusahaan MLM tersebut menjanjikan kaya mendadak tanpa bekerja.


Di Indonesia, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sebagai lembaga resmi yang diakui pemerintah RI dan melibatkan ulama dari berbagai Ormas Islam telah mengeluarkan fatwa yang dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menentukan halal haramnya sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis MLM.

Dalam fatwa yang ditandatangani oleh Ketua DSN MUI DR. KH. Sahal Mahfudz dan Sekretaris KH. Drs. Ichwan Sam pada tanggal 25 Juli 2009, dijelaskan ada 12 persyaratan bagi MLM terkategori sesuai syariah, yaitu :
1. Ada obyek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau produk jasa;
2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram;
3. Transaksi dalam perdagangan tidak mengandung unsur gharar, maysir, riba’, dharar, dzulm, maksiat;
4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan (excessive mark-up), sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan kualitas;
5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota, besaran maupun bentuknya harus berdasarkan prestasi kerja yang terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan produk, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam PLBS;
6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota harus jelas jumlahnya, saat transaksi (akad) sesuai dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan perusahaan;
7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa;
8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) tidak menimbulkan ighra’.
9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara anggota pertama dengan anggota berikutnya;
10. Sistem perekrutan, bentuk penghargaan dan acara seremonial yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan sebagainya;
11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan wajib membina dan mengawasi anggota yang direkrutnya; 
12.Tidak melakukan kegiatan money game.

Sedangkan money game menurut fatwa DSN MUI No. 75/DSN MUI/VII/2009 adalahkegiatan penghimpunan dana masyarakat atau penggandaan uang dengan praktik memberikan komisi dan bonus dari hasil perekrutan/pendafta ran mitra u saha yang baru/bergabung kemudian, dan bukan dari hasil penjualan produk, atau dari hasil penjualan produk namun produk yang dijual tersebut hanya kamuflase atau tidak mempunyai mutu/kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan .









3.1.2 JENJANG KARIR DI K-LINK
Di K-Link anda berkesempatan mendapatkan peringkat atau jenjang karir, Peringkat anda di K-link juga menentukan tinggi rendahnya penghasilan yang anda capai.Cara cepat untuk kenaikan peringkat miliki 3 Frontline (3 Kaki), dan pada ke 3 Frontline / kaki anda juga anjurkan untuk melakukan hal yang sama , Lakukan pembinaan ke tiga fronline anda, ajarkan kepada mereka masing-masing untuk memiliki 3 Frontline (3 Kaki) juga. Lakukan penduplikasian secepatnya
Sistem kenaikan peringkat dalam K-Link memiliki keunggulan antara lain :
  1. Tidak ada batas waktu
  2. Satu naik peringkat semua naik peringkat
  3. Tidak akan pernah turun peringkat
  4. KEUNTUNGAN dibagi secara proporsional
  5. kenaikan peringkat berdasarkan akumulasi penjualan
Peringkat
Jenjang karir
Syarat
3%
Member
Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 100BV
6%
Senior Member
Akumulasi belanja Pribadi dan Group 400BV
9%
Supervisor
Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 2000BV
12%
Assisten manager
Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 8000BV
15%
Manager
Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 15000BV
17%
Sapphire Manager
Memiliki 1 Manager di salah satu frontlinenya
19%
Ruby Manager
Memiliki 2 Manager di 2 kaki frontlinenya yang berbeda
21%
Emerald Manager
Memiliki 3 Manager di 3 kaki frontlinenya yang berbeda
23%
Diamond Manager
Memiliki 4 Emerald Manager di frontlinenya yang berbeda
25%
Crown Manager
Memiliki 8 Emerald Manager di frontlinenya yang berbeda
28%
Crown Ambassador
Memiliki 12 Emerald Manager di frontlinenya yang berbeda
28%
Senior C. Ambassador
Memiliki 14 Emerald Manager di frontlinenya yang berbeda
28%
Royal C. Ambassador
Memiliki 17Emerald Manager di frontlinenya yang berbeda


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa perusahaan Multi Level Marketing Di Indonesia telah berkembang pesat. Terutama semenjak dihapuskannya sistem kerja Pyramid dan didirikannya Asosiasi Pemasaran Langsung Indonesia (APLI).Oleh Karena Itu dengan adanya lembaga tersebut, perusahaan yang menganut sistem Multi Level Marketting / Dirrect Selling dapat dikontrol dengan baik.Sehingga, perusahaan MLM yang telah ada tidak akan melanggar norma aturan yang telah dditerapkan oleh APLI. Perusahaan yang menjalankan manajemennya dengan baik tentu akan mengalami peningkatan ke level yang lebih tinggi. Sementara perusahaan yang tidak tertata rapi akan cenderung merugi dan mengakibatkan kebangkrutan.
Perusahaan K-Link Indonesia yang merupakan perusahaan penganut sistem Multi Level Marketing, masih bisa bertahan di dunia Industri Indonesia. Hal ini tentunya disebabkan oleh manajemen yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selain itu, dengan adanya produk yang berkualitas dapat lebih menarik minat masyarakat untuk turut bergabung menjadi member perusahaan tersebut.

4.2 Saran
            Dari uraian kesimpulan di atas, penyusun menyarankan tidak ada salahnya kita menjadi member dari salah satu perusahaan multi level marketing yang ada di Indonesia. Dengan adanya niat dan tekad untuk berjuang di bisnis tertentu, itu akan membawa keuntungan untuk diri kita di masa mendatang. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa, bisnis MLM bukanlah bisnis yang instan untuk menghasilkan keuntungan. Perlu usaha keras untuk mancapai target – target yang telah ditentukan. Selain itu, kita juga harus membekali diri kita dengan seluk beluk dunia Multi Marketing, sehingga apabila dikemudian hari kita mengalami kerugian tentunya tidak akan membuat kita berputus asa.






BAB V
LAMPIRAN
5.1 Daftar Pustaka
  http://harikuyangcerah.blogspot.com/2008/12/bab-i-pendahuluan-1.html